KATA
PENGANTAR
Permasalahan limbah merupakan permasalahan yang mengikuti kegiatan
masyarakat dan berdampak pada kehidupan masyarakat. Bahwa peningkatan
limbah berbanding lurus dengan konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan
peningkatan kesejahteraan. Oleh karena itu, permasalahan limbah tidak bisa
diabaikan begitu saja. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti bergulat
dengan limbah rumah tangga, mulai dari limbah dapur sampai limbah aktivitas
anggota keluarga, mulai mencuci, mandi, buang air besar, buang air kecil, dan
sebagainya. Hampir setiap gerak aktivitas masyarakt selalu menghasilkan
limbah.
Produksi limbah rumah tangga yang tidak pernah berhenti ini seringkali
tidak kita sadari, sehingga kita membuangnya begitu saja tanpa memperhatikan dampaknya.
Limbah padat kita kumpulkan di bak sampah untuk kemudian dibuang ke tempat
pembuangan sampah sementara (TPS). Sementara itu, limbah cairnya kita biarkan
mengalir melalui selokan dan akhirnya meresap ke dalam tanah, dan mencemari
tanah dan air dalam tanah. Dampak dari meresapnya air ke dalam tanah ini adalah
terjadinya penurunan kualitas air dan timbullah masalah kekurangan air yang
berkualitas, penyakit menular, dan lain-lain.
Oleh karena itu, perlu adanya pengolahan terhadap limbah
cari domestik ini di setiap tempat agar dapat mengurangi pencemaran yang
berlebihan.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
Pengolahan Limbah Cair Domestik 1
Biorotasi 2
Biotour 2
Meralis 2
Merotek 2
IPA Mobile 3
Biority 3
Ecotech Garden 3
Bab I
Pengolahan Limbah Cair Domestik
Limbah cair rumah tangga biasanya
dihasilkan dari kegiatan mandi, cuci, kakus, memasak, maupun kegiatan-kegiatan
rumah tangga lainnya. Limbah cair rumah tangga ini juga sering disebut
dengan limbah domestik. Sebagai cirikhas dari limbah ini adalah mempunyai
karakteristik kaya akan zat organik disamping adanya zat padat.
Debit limbah cair rumah tangga yang dihasilkan akan
berbeda untuk masing-masing keluarga, namun demikian yang biasa digunakan
sebagai dasar perencanaan proses pengolahan adalah jumlah anggota keluarga.
Limbah cair (Grey Water) merupakan
limbah rumah tangga non kakus, yaitu buangan yang berasal dari kamar mandi,
dapur (mengandung sisa makanan), dan tempat cuci. Limbah cair ini biasanya
menggenang sebelum mengalir, sehingga tempat di sekitarnya menjadi bau, kotor,
sarang kuman, dan kumuh. Akan banyak lalat dan nyamuk yang bersarang di
genangan air kotor yang lama-lama akan menjadikan tempat di sekitarnya
berlumut, menghitam, dan bau. Bau tersebut disebabkan oleh adanya proses
dekomposisi zat organik yang memerlukan oksigen terlarut, sehingga dapat
menurunkan kandungan oksigen terlarut dalam air limbah, ditandai oleh warna air
limbah kehitaman, berbusa, dan berbau busuk.
Aliran Limbah Cair (doc. Pribadi, Modif)
|
Dari
fakta tersebut bisa dilihat bahwa, ketika kita tidak memperdulikan dampak
limbah rumah tangga, maka limbah cair tersebt menjadi produk yang sangat
merugikan bagi kita, keluarga kita, dan lingkungan kita, yang pada akhirnya
merugikan kehidupan kita bersama, karena limbah cair yang dibiarkan meresap ke
dalam tanah tersebut akhirnya akan mencemari air tanah. Sebagaimana disebutkan
oleh Agenda 21 (1997) dan World Bank (2003) bahwa air limbah
domestik yang dapat berpengaruh negatif bagi kualitas badan air yang berakibat
pada terkontaminasinya air. Sebagaimana diketahui, kontaminasi air akibat
aktivitas domestik masih relatif tinggi, sekitar 70-80%. Oleh karena itu,
saatnya untuk mengatasi permasalahan terkait sanitasi dan kesehatan lingkungan
pemukiman seta kualitas air bersih.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman merilis
beberapa teknologi pengolahan limbah cair antara lain: Biorotasi (berupa
instalasi pengolahan air limbah), Biotour (instalasi daur ulang limbah),
Meralis (instalasi pengolahan air limbah sistem kompak), Merotek (instalasi
pengolahan air siap minum, IPA Mobile (instalasi
pengolahan air dengan sistem yang portable),
Biority, dan Ekotech Garden (EGA) atau taman sanitasi.
Biorotasi
Biorotasi adalah instalasi pengolahan air limbah
rumah tangga (non kakus) yang terdiri dari sistem biofilter dan taman sanita
dengan re-sirkulasi yang dapat menghasilkan air olahan yang dapat digunakan
kembali untuk kebutuhan umum gedung. Biofilter merupakan bagian dari sistem
perlakuan (treatment) terhadap air
secara biologis, dimana sistem yang lain menggunakan cara fisika dan kimiawi.
Biotour
Biotour
merupakan rangkaian unit pengolahan air limbah rumah tangga untuk menghasilkan
air daur ulang dengan kualitas baik untuk kebutuhan rumah tangga.
Meralis
Meralis
adalah reaktor kompak dengan sistem lumpur aktif dan filtrasi membran
ultrafiltrasi airlift.
Merotek
Merotek
adalah sistem yang mirip namun menggunakan membran RO tekanan rendah untuk air
siap minum.
IPA Mobile
IPA
Mobile merupakan teknologi pengolahan air baku dengan sistem portable yang
cocok untuk daerah rawan air atau rawan bencana.
Biority
Biority merupakan kependekan dari Biologically Purity. Sistem ini terbukti
memenuhi persyaratan Peraturan Menteri KLH No. 112 Tahun 2003 tentang standar
kualitas air limbah rumah tangga. Biority® dapat diaplikasikan untuk perumahan,
hotel, pusat perbelanjaaan, dan lain-lain, baik secara individual maupun
komunal. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman menemukan sistem tangki
septik bermedia kontak yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan
dan mempercepat pembangunan perumahan karena mampu diproduksi secara
masal.
Biority (sumber: Balitbang PU)
|
Inti
dari sistem tanki septik tersebut terletak pada media kontak technocell yang bermanfaat bagi
mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Mikroorganisme tersebut mempercepat
penguraian tinja sehingga ruang lumpur menjadi tidak cepat penuh sehingga umur
pakai tanki septik menjadi lebih panjang dan pengurasan yang lebih jarang.
Sistem ini memiliki kemampuan untuk mengolah air limbah rumah tangga dengan
mereduksi COD, BOD, dan TSS sampai 75%. Keunggulan dari Biority, di
antaranya:
1.
Tanpa memerlukan resapan dan ramah lingkungan
2.
Pemasangan mudah dan cepat
3.
Hemat ruang
4.
Material yang tahan korosi
5.
Air buangan yang dapat langsung dialirkan ke drainase umum.
Ecotech Garden
Ecotech Garden (EGA) adalah salah satu teknologi
alternatif pengolahan air selokan dengan menggunakan tanaman hias air. N &
P cemar; BOD, COD, Detergent, Bakteri patogen, serta menghilangkan bau dan
menjernihkan air. Beberapa jenis tanaman yang bisa ditanam di antaranya adalah
Canna Aquatic, Typa sp, Thalia Dealbata, Cyperus Altemifolius, Pontederia
Condata Arrouhead Sagita Japonica, Waterdop-Echinodorus Paleafolius.
Sumber: Balitbang PU
|
Adapun,
prinsip kerja EGA bisa dijelaskan sebagai berikut:
Gambar
di atas bisa dijelaskan bahwa proses penyerapan unsur pencemar adalah:
1.
BOD air limbah diturunkan melalui proses oksidasi dan reduksi
(fermentasi aerobic)
2.
Amonium (NH4N), dioksidasi oleh bakteri autotrop pada
rizosphere menjadi nitrat dan kemudian nitrit, akhirnya pada kondisi anaerobik
dirubah oleh bakteri fakultatif anaerobik pada tanah menjadi gas N2
3.
Fosfat diikat oleh keloid Fe, Ca dan Al yang ada dalam tanah
pada kondisi aerobik, oksidasi pada daerah rhizosphere juga dapat mengurangi
keracunan tumbuhan akibat gas H2S dan juga mengurangi kadar Fe dan Mn dari
limbah.
Dalam sistem kerja EGA ini, rizosphere (perakaran
tanaman) mendapat penyaluran oksigen dari daun, sehingga populasi mikro
organisme meningkat +/- 10-100 kali lebih banyak. Hal ini membantu penyerapan
bahan cemar dari air limbah yang diolah.
Sementara
itu, sistem kerja EGA dimulai dari pengaliran grey water ke EGA, dilakukan dengan cara memasang bendung di
selokan, sehingga air dapat dibelokkan ke EGA. Sistem EGA tersebut dapat
dibangun di halaman rumah, atau taman taman yang ada di kompleks perumahan atau
di bagian atas suatu situ atau danau alami. EGA akan menyaring unsur unsur hara
(pupuk) yang terkandung di dalam air, dan unsur bahan pencemar air lainnya.
Unsur pupuk digunakan oleh tanaman untuk bertumbuh, sedangkan unsur pencemar,
disaring oleh akar dan media penahan tanaman. Air yang keluar dari EGA (sudah
disaring secara biologis), dapat dialirkan kembali ke selokan dibagian hilir
bendung, atau dialirkan ke waduk, dan sumber sumber air lainnya. Karena bahan
cemaran dalam air sudah berkurang, maka kualitas air yang dikembalikan ke
selokan atau ke badan badan air lainnya, sudah lebih baik dari kualitas air
sebelum melalui EGA.
Sumber: Balitbang PU
|
1.
Menambah estetika lingkungan permukiman yang nyaman.EGA
berperan menjaga kelestarian sumber sumber air, seraya meningkatkan estetika
lingkungan, dan bahkan memberikan tambahan pendapatan bagi pengelolanya.
2.
Mengurangi pencemaran sungai, karena zat-zat pencemar seperti
BOD, Total-N dan Total-P diserap oleh tanaman.
3.
Dapat menurunkan bau, dengan indikator dari penurunan kadar
Amonia sebesar 50 % (semula 10,50 mg/L turun di outlet EGA menjadi 5,3 mg/L)
sedangkan kriteria limbah domestik berbau minimal 6 mg.
4.
Tidak memerlukan biaya operasional yang mahal karena
pengaliran air kotor menggunakan gaya gravitasi, bukan dengan pompa atau
pipa.
5.
Dapat menambah pendapatan dari penjualan bibit bunga yang
dihasilkan, yaitu ±Rp.219.000 per tahun,atau Rp.106.000,-per m2, walau harga
cenderung menurun bila ada jenis tanaman hias baru. Ada baiknya dihitung dalam
persen terhadap pendapatan kepala keluarga.
Ecotech Garden (sumber: Balitbabg PU)
|
Meskipun
memiliki kelebihan, implementasi EGA perlu memperhatikan aliran masuk (inlet), karena teknologi bangunan
peninggi air, menjadi tempat berkumpulnya sampah.Bagian ini harus dibuat agar
aliran air mengalir secara terus menerus, sehingga tidak menjadi sarang nyamuk
dan menghitam, serta menimbulkan bau. Hanya saja hal itu bisa diatasi, karena
dengan adanya habitat tanaman air maka akan muncul ekosistem di sekitar taman
air tersebut seperti ikan, katak, dan capung yang akan melahap nyamuk dan
jentik-jentiknya.
Uraian
di atas bisa didimpulkan bahwa pengolahan limbah cair dengan teknologi yang
tepat yang didasarkan pada ilmu pengetahuan akan mampu mengubah lingkungan yang
bau, kotor, sarang kuman, dan kumuh (Bakorsakumkum) menjadi lingkungan yang
asri, sehat dan hijau (ASEHI).
0 comments:
Posting Komentar